Ada banyak hal yang dipikirkan dan dibandingkan antara diri sendiri dengan orang lain. Membandingkan apa yang telah kita dapatkan dan orang lain dapatkan, kenapa dia bisa begitu dan aku tidak.

Ternyata benar, di umur 20an memang fase yang sangat krusial. Fase dimana kita bertanya pada diri sendiri
“Apa yang sudah dilakukan sejauh ini?”
“bener gak yah ngambil keputusan ini?”
Dan pertanyaan-pertanyaan bimbang lainnya. 
Mencoba segala hal karena berpikir 
“kok hidup terasa datar sekali? Harus seperti orang lain, harus mencoba ini itu” dan ternyata sangat tidak mudah, pada saat gagal mencoba berakhir menyedihkan, mengasihani diri sendiri, pesimis dan beerpikir hal-hal lain yang membuat diri semakin takut.

Semakin kesini, berpikir bahwa hidup tak semudah apa yang dipikirkan di kepala. Apalagi kalau melihat kanan kiri sudah sukses, sementara diri ini masih merasa diam di tempat tidak kemana-mana. Pikiran itu terus-terusan terlintas, sampai pada akhirnya bahwa aku berpikir setiap orang punya waktunya masing-masing.

Everyone has their timezone”

Sebuah teori yang akhir-akhir ini melekat di pikiran, dan mencoba di aplikasikan kedalam hidup, agar supaya tidak terlalu ngoyo atau kecewa dengan diri sendiri saat belum mencapai titik tertentu. Ya karena memang, mungkin belum waktunya saja.



Tapi dengan catatan : harus berusaha yang terbaik.